Arsenal menorehkan hasil meyakinkan berupa lima gol tanpa balas saat menjamu Crystal Palace pada Sabtu (20/1) untuk kembali ke percaturan perebutan gelar Premier League. Imbas berikutnya, lini depan untuk sementara bisa selamat dari sorotan.
Isu harus membeli penyerang lagi lumayan deras menerpa Arsenal setelah serangkaian hasil jelek karena ketumpulan di sepertiga lapangan depan. Yang paling kentara adalah kekalahan di kandang dari Liverpool di Piala FA walau menguasai laga dan membuat banyak banget peluang.
Ada 5 bahasan menarik dari hasil ciamik bintang lima mengembalikan kefavoritan Arsenal.
Kredit dari belakang
Si Gudang Peluru dapat unggul dua gol di babak pertama. Namun, kredit terbesarnya bukan buat barisan penyerang mereka.
Bek tengah Gabriel Magalhaes membuka skor pada menit ke-11 hasil operan Declan Rice. Bek asal Brasil itu berandil besar untuk gol kedua pada menit ke-37, juga dengan sundulan setelah sepak pojok hasil umpan Bukayo Saka. Namun, gol dinyatakan dibuat kiper Dean Henderson ke gawangnya sendiri.
Tiga gol terakhir dari lini depan
Setelah dua gol awal bermula dari sepak pojok dan kontribusi pemain belakang, memudarnya keharusan merekrut striker lagi terbantu tiga gol terakhir.
Leandro Trossard membayar kepercayaan Mikel Arteta dengan gol ketiga tim pada menit ke-59 melalui penyelesaian tenang. Penyerang tengah, Gabriel Jesus, menjadi pemberi assist yang memudahkan Trossard mengecoh bek Palace, Nathaniel Clyne, sebelum menaklukkan Henderson.
Saat tim tamu sudah sulit membuat gol hiburan sekalipun, pemain yang menggantikan Trossard, Gabriel Martinelli, menyita perhatian saat injury time. Sayap asal Brasil itu mencetak dua gol dalam semenit, masing-masing dari assist striker cadangan, Eddie Nketiah, dan gelandang, Jorginho.
Statistik membaik
Arsenal mencatat banyak peningkatan di beberapa aspek, terutama ofensif, dibandingkan dengan rata-rata musim ini seperti yang dipaparkan Whoscored. Yang cukup menarik adalah berkurangnya dribel di laga ini.
Atribut : Rataan – Vs Palace
Penguasaan bola 60,5% – 60,6%
Operan sukses: 87,1% – 87%
Menang duel udara: 12,7 – 17
Rating: 6,77 – 7,36
Tembakan: 16,5 – 21
Tembakan ke gawang: 5,5 – 6
Dribel: 7,4 – 5
Dilanggar: 10,8 – 12
Efek healing ke Dubai
Kemenangan meyakinkan ini akan menaikkan kembali kepercayaan diri klub London Utara itu. Gambaran besarnya, hasil ini menghentikan torehan jeblok tiga kekalahan beruntun yang dialami Si Gudang Peluru di semua kompetisi.
Kini Gunners bertengger di peringkat ketiga klasemen dengan jarak dua poin dari pemuncak, Liverpool, dengan satu laga lebih banyak.
View this post on Instagram
Hasil ini boleh jadi merupakan efek liburan ke Dubai selama sepekan yang diambil Gunners saat jeda liga untuk musim dingin. Kesegaran seperti di partai ini akan dibutuhkan Gunners jika tidak ingin terlempar dari bursa penantang gelar.
Palace riuh
Dari sisi lain, The Gunners mungkin enggak bisa terlalu lega dan girang juga. Dominasi Arsenal tak pelak diperlancar kelesuan di kubu tamu.
Crystal Palace nyaris tidak mengancam Arsenal di Emirates Stadium petang ini. Si Elang melepaskan lima tembakan ke gawang tuan rumah, tapi praktis spekulatif dari jarak jauh.
Eberechi Eze menjadi pemain yang menampilkan permainan paling oke di kubu Palace. Sang gelandang serang, dalam laga Prem ke-100 dirinya, membuat kans terbaik Eagles dari tendangan bebas. Namun, David Raya masih bisa menepisnya.
Kekalahan telak meningkatkan tekanan di kubu Palace. The Eagles baru sekali menang di 11 pertandingan liga. Meski masih unggul lima poin dari Luton Town yang ada di peringkat ke-18, klub London Selatan ini melakoni satu laga lebih banyak.
Roy Hodgson mesti segera memberikan kemenangan untuk menepis sorotan. Pelatih kawakan itu tak bisa terus-menerus berlindung di balik alasan cedera pemain.