Cuma dua hari setelah membawa skuad Juventus meraih Coppa Italia, Massimiliano Allegri dipecat. Padahal Serie A belum selesai.
Pada Rabu (15/5), La Vecchia Signora mengalahkan Atalanta melalui gol semata wayang Dusan Vlahovic di awal pertandingan di Stadio Olimpico, Roma. Coppa Italia itu merupakan yang ke-15 yang diraih Juventus sepanjang sejarah.
Dua hari kemudian, Juventus menjatuhkan keputusan mendepak Allegri. Setidaknya ada dua alasan klub Torino itu memecat manajer kawakan tersebut.
Lebay di Olimpico
Wasit yang menengahi laga puncak itu, Fabio Maresca, mengeluarkan kartu merah saat injury time untuk Allegri. Pasalnya, sang allenatore dinilai telah memaki para petugas lapangan.
Terusirnya Allegri dari tepi lapangan tak memengaruhi hasil akhir duel Juve kontra La Dea.
Namun, trofi tidak serta-merta mengamankan kursinya.
Posisinya semakin di ujung tanduk karena aksinya saat merayakan keberhasilan. Saat selebrasi, eks pelatih AC Milan itu terlihat melambaikan tangan ke arah direktur olahraga Juventus.
Sebagai imbas langsung kartu merah, komisi disiplin PSSI-nya Italia, FIGC, akan menggelar penyelidikan terhadap Allegri. Lain halnya dengan aksi anehnya saat selebrasi. Juventus memutuskan memecat Allegri.
“Pelepasan menyusul perilaku tertentu selama dan setelah final Piala Italia yang menurut klub tidak sesuai dengan nilai-nilai Juventus dan perilaku yang seharusnya diperbuat oleh mereka di posisi itu,” demikian pernyataan Juventus.
Bisa dikatakan Allegri menerima ganjaran untuk aksinya yang tampak disengaja alias cari gara-gara. Trofi Coppa tidak bisa menyelamatkan dirinya.
Allegri sendiri seperti sudah siap dengan pendepakan, terdengar dari pernyataan setelah final tersebut berikut ini. “Kalau tidak lagi melatih Juventus musim depan, saya akan meninggalkan tim yang kuat. Klub akan membuat evaluasinya sendiri.”
View this post on Instagram
Evaluasi telah dibuat. Pria berusia 56 tahun itu tidak bisa menangani I Bianconeri di dua laga Serie A terakhir, yakni menghadapi Bologna dan Monza.
“Kami berharap yang terbaik untuk Massimiliano Allegri di proyeknya di masa depan,” tutup Juve dalam pernyataannya.
Paolo Montero akan menjadi pelatih sementara Juventus sampai akhir musim. Juve ditengarai telah membidik Thiago Motta. Eks gelandang tersebut melesatkan Bologna musim ini hingga lolos ke Liga Champion.
Melempem Periode Kedua
Alasan yang boleh jadi disodorkan adalah performa La Vecchia Signora. Dalam tiga musim terakhir di bawah penanganan Allegri, Juventus hanya meraih sebuah trofi, yakni Coppa Italia tiga hari silam.
Pencapaian ini merosot drastis dari masa pertama keberadaan Allegri di Juventus yaitu pada 2014-2019. Pada rentang lima musim itu, Si Nyonya Besar selalu meraih scudetto. Allegri menambahkan empat Coppa Italia dan dua final Liga Champion sebelum dilepas karena alasan mutual pada akhir 2018-2019.
Setelah merekrut kembali Allegri di awal 2021-2022, Juventus menghasilkan catatan kurang meyakinkan. Di dua musim awal periode keduan Allegri, Juve finis di tempat keempat dan ketujuh. Kini Si Putih-Hitam berada di posisi keempat.
Konon bahkan sebelum tingkah antiknya di Olimpico, Allegri sudah diperkirakan akan dilepas Juventus.