Unggulan ketiga Anthony Ginting gagal melaju ke final Indonesia Masters 2024. Anthony Ginting dikalahkan pemain non unggulan asal Kanada, Brian Yang.
Bermain di Istora Senayan Sabtu (27/1) malam WIB, Ginting kalah di rubber game. Sempat menang mudah di set pertama, Ginting lengah di dua set kemudian sehingga laga berkahir dengan skor 21-13, 17-21, 19-21.
Ginting sempat bangkit dari ketertinggalan 3-5 di set pertama . Kemudian ia berhasil menyamakan kedudukan 10-10. Selepas interval pertama Brian Yang sempat unggul tipis, sebelum akhirnya Ginting meraih delapan poin berturut-turut untuk berbalik memimpin 18-11.
Setelahnya Ginting tidak memberi angin kepada lawan. Ginting merebut set pertama dengan mudah 21-13.
Pada set kedua, Anthony Ginting sempat bermain meyakinkan dengan kedudukan 7-1. Namun, Brian Yang bangkit dan mendekati Ginting 9-10.
Meski begitu, Ginting mencuri interval kedua dengan keunggulan 11-9. Ginting membuka jarak empat poin dalam kedudukan 13-9.
Tak lama Brian Yang mulai bisa membaca strategi yang dimainkan oleh Ginting. Benar saja, Brian Yang bangkit dan sampai mendapatkan match points 17-20. Sampai akhirnya ketika pengembalian Ginting terlalu panjang, Brian Yang memenangi set kedua 21-17.
Di rubber game, Ginting terlebih dahulu memimpin Brian Yang 5-2. Brian Yang kemudian meraup tujuh poin berturut-turut untuk berbalik unggul 5-9.
Ginting merespons dengan enam poin beruntun untuk kembali di depan sekaligus menandai interval terakhir 11-9.
Anthony Ginting sukses menjaga momentum dengan mendominasi permainan. Ginting membuka jarak empat poin 15-11, lalu 19-15.
Pada poin itulah Ginting kehilangan arah. Hanya butuh dua poin lagi untuk Ginting bisa memenangi pertandingan.
Bukannya mendapatkan poin, Ginting justru banyak membuang poin. Sampai pada akhirnya Brian Yang membalikkan kedudukan dan mendapatkan match poin.
Skor yang berubah menjadi 19-21 berhasil dimanfaatkan Brian Yang dengan menekan Ginting. Terbukti, pengembalian Ginting membentur net sehingga Brian Yang berhak atas kemenangan 19-21.
Selepas pertandingan Anthony Ginting sangat menyesali dirinya tidak bisa mendapatkan sisa dua point yang dibutuhkan. Padahal ia mendapatkan poin itu dengan sangat susah payah.
“Paling disesali saat sudah memimpin. Perjalanan dapat poinnya tidak mudah, terutama di gim ketiga,” kata Ginting.
Kekalahannya atas Brian Yang juga diakibatkan karena sang lawan berhasil membalikkan keadaan setelah merubah strategi permainan. Di saat itulah ia kehilangan arah bagaimana harus melawan strategi lawan.
“Waktu ada perubahan seperti servis itu pastinya berpengaruh juga. Awalnya servis pendek, berarti saya juga harus ada perubahan,” ungkapnya.
“Jadi tidak tetap pikirannya maunya bagaimana. Kebelah dua saja di poin-poin kritis. Pukulan di poin-poin terakhir juga keluar. Harus dipelajari lagi ke depannya,” tutur dia.
Ginting juga merasa kurang berani dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, pada akhirnya ia harus menyerah dari Brian Yang.
“Sempat waktu dia ada perubahan pola permainan, saya mencoba buat lebih melakukan pola menyerang, cuma ada beberapa poin yang mati sendiri atau keluar,” katanya.
“Sejauh ini dia main bagus, pertahanan dan serangan juga. Mungkin itu yang buat saya kurang enak pergerakannya di lapangan,” imbuh Ginting.
“Waktu ada perubahan sedikit, meskipun memimpin, kurang berani dan nekat,” ucap Ginting menambahkan.
Dengan kekalahan itu, Ginting gagal merealisasikan final idaman. Padahal banyak yang mengidamkan Ginting akan berada di final untuk menghadapi wakil Denmark, Anders Antonsen.
Anders Antonsen sendiri sudah lebih dulu melaju ke final usai mengalahkan wakil Thailand Kunlavut Vitidsarn. Ia menang dengan skor meyakinkan 21-14, 21-8.
View this post on Instagram