Drama tujuh gol mengiringi kemenangan dramatis 4-3 Manchester United atas tamunya Liverpool di babak perempat final Piala FA, Minggu (17/3).
Empat gol lahir terlebih dahulu di waktu normal. Scott McTominay mencetak gol pembuka di menit 10. Liverpool lalu membalas dengan dua gol hanya dalam rentang tiga menit di pengujung babak pertama, yakni gol Alexis Mac Allister (44’) dan Mohamed Salah (45+2’).
Di babak kedua, Liverpool lebih menguasai laga lantaran berada dalam posisi unggul. Persentase penguasaan bola mereka mencapai 62% versi Flashscore.
Namun, saat waktu normal tinggal menyisakan tiga menit, Anthony berhasil menyamakan kedudukan lewat sebuah tembakan sambil memutar badan. Skor 2-2 dan laga berlanjut ke babak tambahan.
Di babak tersebut, pertarungan tak kalah seru. Kedua tim saling berbalas gol lewat Harvey Elliot (105’) yang hanya dalam rentang tujuh menit kemudian disamakan Marcus Rashford (112’).
Klimaksnya tersaji di detik-detik akhir. Publik Old Trafford justru menjadi kubu terakhir yang bersorak berkat gol penentu kemenangan Amad Diallo (120+1’).
Berawal dari serangan balik cepat yang dilancarkan Alejandro Garnacho, Diallo sukses mengeksekusi bola ke pojok gawang Liverpool. Skor 4-3 untuk United dan Setan Merah berhak lolos ke semifinal.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan fakta-fakta menarik yang mengiringi lahirnya tujuh gol di laga ini.
- Gol perdana nan dramatis
Sosok yang paling wajib mendapat sorotan adalah Diallo selaku penentu kemenangan. United masih tertinggal 1-2 kala dirinya masuk menggantikan Raphael Varane di menit 85’. Tugasnya jelas, mengejar gol penyeimbang.
Gol itu memang tak lahir, namun hasilnya justru berkali-kali lipat lantaran ia justru sukses mencetak gol krusial di detik-detik akhir. Gol tersebut merupakan gol perdana Diallo di tim senior United.
Apalagi, semenjak dibeli dari Atalanta pada musim 2020-21, Diallo tak lantas mendapat tempat di skuat utama Setan Merah. Khusus di musim ini saja, penampilannya kontra Liverpool justru baru menjadi penampilan keempat dan seluruhnya sebagai pemain pengganti. Menit bermainnya bahkan tak sampai 100 menit.
Meski begitu, golnya ke gawang Liverpool setidaknya bisa menjadi langkah awal bagi Diallo untuk meraih kesempatan tampil lebih rutin lagi di United.
2. Banjir peluang, United vs Liverpool terbaik sepanjang masa?
Laga ini disebut-sebut bakal menjadi salah pertarungan Manchester United versus Liverpool terbaik sepanjang masa lantaran banjir peluang. Setidaknya demikian bila berkaca pada data statistik.
Dilansir Squawka, ada 110 kali di mana para pemain dari kedua tim menyentuh bola di kotak penalti lawan. Selain itu, ada 22 tembakan on-target yang dikreasikan kedua tim. Ke-22 tembakan on-target itu dibagi rata, 11 United dan 11 Liverpool.
Secara keseluruhan, ada 53 tembakan yang dilakukan kedua tim. United melepaskan 28 tembakan, sedangkan Liverpool 25 tembakan.
3. Rashford hobi bobol Liverpool
Gol krusial United lainnya dicetak Marcus Rashford. Pasalnya, gol tersebut merupakan gol penyeimbang kedudukan (3-3) di masa perpanjangan waktu.
Selain krusial, gol tersebut juga menegaskan ketajaman Rashford tiap kali bersua Liverpool. Menurut Squawka, Rashford kini sudah mengoleksi tujuh gol ke gawang The Reds.
Jumlah tujuh gol tersebut merupakan jumlah gol terbanyak Rashford ke tim-tim rival United di kategori Big Six.
Pasalnya, Rashford “baru” mengoleksi enam gol ke gawang Chelsea, Arsenal, Manchester City, dan Tottenham Hotspur.
4. Rekor Gol Salah lawan satu tim United
Kalau tiga poin di atas berupa catatan positif di kubu United, maka, agar lebih berimbang, dua poin berikutnya merujuk ke Liverpool. Dimulai dari rekor gol Salah.
Tambahan satu golnya di laga ini merupakan gol ke-13 Salah ke gawang Setan Merah, terhitung sejak bintang asal Mesir itu bergabung di Liverpool pada musim 2017/18.
Yang kerennya lagi, jumlah 13 gol Salah tersebut hanya kalah dua gol dari total jumlah gol United ke gawang Liverpool (15 gol) dalam periode serupa. Ibaratnya, torehan gol satu pemain hampir mengimbangi torehan gol satu tim!
5. Berlanjutnya tren panen gol dari pemain pengganti
Lantaran masuk sebagai pemain pengganti, nama Harvey Elliot selaku pencetak gol ketiga Liverpool, juga menghadirkan catatan spesial.
Pasalnya, gol tersebut merupakan gol ke-23 Liverpool di semua ajang musim ini yang dicetak pemain pengganti.
Menurut Opta, jumlah 23 gol dari pemain pengganti tersebut merupakan yang terbanyak di antara lima liga top Eropa musim ini.