Usianya memang sudah menginjak 37 tahun. Namun, menyepelekan Oliver Giroud jelas merupakan sebuah kesalahan, terutama jika berkaca pada performanya musim ini.
Tua, lambat, dan cuma bertumpu pada kaki kiri. Sah-sah saja jika tiga hal itu dikedepankan oleh mereka yang meragukan Giroud. Umurnya sudah 37 tahun, larinya tak pernah cepat, dan ia memang lebih banyak bergantung pada kaki kirinya.
Toh, dari semua kekurangannya tersebut, Giroud tetaplah striker kelas wahid, setidaknya jika berkaca pada kepercayaan yang diberikan padanya.
Semenjak memutuskan merantau keluar Prancis (hijrah dari Montpellier di tahun 2012), Giroud cuma membela tim-tim besar seperti Arsenal, Chelsea, dan kini AC Milan.
Bahkan saat usianya sudah menginjak 37 tahun, Giroud masih tampil tajam bersama Rossoneri musim ini.
Ia menempati peringkat ketiga di daftar pencetak gol terbanyak Serie A dengan koleksi 12 gol. Ia cuma kalah produktif dari bomber Inter Milan, Lautaro Martinez (23 gol) dan striker Juventus, Dusan Vlahovic (15 gol).
Lalu, di daftar pencetak gol terbanyak pemain berusia 35 tahun ke atas yang bermain di 10 liga top Eropa, Giroud juga menempati peringkat tiga setelah Edin Dzeko (Fenerbache/18 gol) dan Robert Lewandowski (Barcelona/13 gol).
Tak heran jika masih beberapa ada klub yang ngebet memboyong Giroud. Salah satunya adalah Los Angeles FC (LAFC).
Isu itu pertama kali dilontarkan oleh The Athletic pada awal bulan ini. Menurut media yang berbasis di New York tersebut, kubu LAFC sudah memulai penjajakan dengan Giroud.
Sebagai gambaran, MLS (Major League Soccer), selaku liga tempat LAFC bernaung, mengenal istilah Player’s Discovery Rights, yakni sebuah kebijakan yang mempersilahkan tim-tim MLS untuk menjalin kontrak dengan pemain yang masih membela klub lain. Para pemain itu dikategorikan sebagai Discovery Player.
Setiap tim bisa memiliki maksimal tujuh pemain di daftar Discovery Player mereka masing-masing. Nah, Giorud masuk dalam daftar Discovery Player LAFC.
Masih menurut The Athletic, proses negosiasi LAFC dengan Giroud bahkan sudah hampir final. Striker Prancis itu diperkirakan bakal merapat setelah Euro 2024 di Jerman. Kebetulan, kontrak Giroud di Milan memang bakal berakhir tengah tahun ini.
Jika skenario itu mulus, Giroud bakal berstatus sebagai Designated Player kedua LAFC setelah Carlos Vela.
Designated Player juga merupakan salah satu ciri khas dari MLS. Mereka yang termasuk dalam kategori ini merupakan pemain-pemain yang besaran biaya transfer ataupun gajinya tak dibatasi dengan aturan Salary Cap yang berlaku di MLS.
Beberapa contoh nama kondang yang masuk kategori Designated Player di MLS adalah Lionel Messi dan Sergio Busquets di Inter Miami, Federico Bernardeschi dan Lorenzo Insgine di Toronto FC, atau trio Douglas Costa-Javier “Chicharito” Hernandez-Riqui Puig di LA Galaxy.
*Rencana yang tertunda
Ini bukanlah kali pertama Giroud dikait-kaitkan dengan MLS. Pada tahun 2019, Vancouver Whitecaps, juga pernah mendekati Giroud.
Namun, Giroud kala itu menolak karena dirinya cuma mempertimbangkan untuk bergabung ke tim-tim yang berbasis di Los Angeles, Miami, Washington, New York, atau Chicago, lantaran dianggap punya pangsa pasar yang lebih luas.
Kini, empat tahun berselang, kesempatan itu mulai terbuka dan Giroud tinggal selangkah lagi untuk menyusul Messi, Busquets, Insigne, dan Chicharito.
Catat juga bahwa akhir tahun lalu, LAFC juga baru resmi merekrut rekan Giroud di timnas Prancis, Hugo Lloris.