Real Madrid membukukan kemenangan penting musim ini, yang tak lain dari pertandingan El Clasico. Pada Minggu (21/4) petang, El Real menekuk Barcelona secara dramatis.
Terdapat beberapa hal yang menarik untuk dibahas dari laga ketat ini. Salah satu pembicaran adalah seorang pemain yang memberikan perbedaan besar musim ini.
Clasico adalah Kunci
Musim lalu, salah satu kunci keberhasilan Barcelona meraih gelar La Liga adalah kemenangan El Clasico di kandang. Blaugrana menjauh dari kejaran Madrid berkat poin penuh di partai penting tradisional itu.
Madrid membalas musim ini. Los Blancos memperlebar keunggulan, menjauh dari kejaran Barcelona yang terus memberikan tekanan dalam dua bulan terakhir sampai bisa melewati Girona yang sempat lama menguasai puncak klasemen. Los Blancos bahkan juga menang di Catalan di pertemuan pertama.
Tertinggal dan Balas Cepat
Barcelona sempat menunjukkan kualitas hingga tak gentar di Santiago Bernabeu. Pasukan racikan Xavi Hernandez itu bisa dua kali memimpin.
Bek Barca, Andreas Christensen, membuka skor saat duel baru memasuki menit keenam. Eks pemain Chelsea itu melampaui Toni Kroos untuk menyundul sepak pojok Raphinha.
El Real tidak membiarkan keunggulan itu bertahan lama. Pada menit ke-18, wasit Cesar Soto Grado menunjuk titik putih setelah Pau Cubarsi menjatuhkan Lucas Vazquez di kotak terlarang. Vinicius Junior menjalankan tugasnya dari titik penalti untuk gol ke-13 dirinya musim ini.
Kontroversi dan Balas-Membalas
Insiden yang menjadi bahan perbincangan adalah gol Lamine Yamal. Kiper Andriy Lunin menepak bola sontekan penyerang muda Barca itu menyusul sepak pojok. Barcelona bersikeras bola sudah melewati garis. Akan tetapi, La Liga tidak memakai teknologi garis gawang, sehingga wasit memutuskan bukan gol.
Periode sengit muncul di bagian kedua babak kedua. Fermin Lopez mencetak gol kedua kubu tamu setelah upaya Lunin menahan bola membuat si kulit bundar mengarah ke kakinya.
Lagi-lagi Madrid merespons cepat. Hanya empat menit kemudian Vazquez menjaringkan bola tak terkawal di tiang jauh memanfaatkan umpan Vini Jr.
Dari sudut Madrid, keberhasilan membalikkan keadaan usai dua kali tertinggal menghasilkan catatan tersendiri yang menambah kepuasan. Apa lagi, kemenangan diraih skuad Carlo Ancelotti di pengujung pertandingan dan dipastikan oleh pemain bintang anyar yang baru datang musim ini.
View this post on Instagram
Bellingham Pembeda
Semenit memasuki injury time, Bernabeu bergemuruh. Jude Bellingham menggeber bola ke jaring atas dalam gawang Marc-Andre ter Stegen meneruskan operan Vazquez.
Sejak digaet dari Borussia Dortmund pada musim panas lalu, Bellingham tampil mengesankan untuk Real Madrid. Kemampuannya untuk segera menjadi nyawa serangan El Real tampak menawan seiring kematangan di usia muda dan adaptasi cepat di musim pertama.
Bellingham memperlihatkan kepantasan Madrid memboyongnya dengan banderol tinggi. Dortmund mendapat 103 juta euro untuk transfer pemain timnas Inggris ini.
Bellingham menjadi pemain pertama yang bisa membuat gol di dua el clasico semusim setelah Ruud van Nistelrooy pada 2007. Pemain binaan Birmingham City itu mencetak dua gol yang membawa Los Blancos menang 2-1 di Estadio Olimpico Lluis Companys pada Oktober.
Lebih lanjut, gol di partai klasik ini membuat total golnya sementara ini mencapai 17 gol. Koleksi itu hanya sebiji lebih sedikit daripada top-scorer, Artem Dovbyk, penyerang Girona.
Barca Gusar
Hasil ini membuat Madrid meneruskan catatan tak terkalahkan mereka di semua kompetisi menjadi 28 pertandingan. Klub ibu kota ini melewati 22 di antaranya dengan kemenangan. Kekalahan terakhir Los Merengues di kandang adalah pada 8 April 2023 dari Villarreal.
Kekalahan membuat Blaugrana tertinggal 11 poin dari Madrid. Kans klub Catalan itu untuk mempertahankan gelar pun mengabur. Namun, khusus di laga ini, Xavi geram lebih karena wasit VAR tidak dapat membuktikan bahwa bola sontekan Yamal telah melewati garis.
“Memalukan. Kalau ingin menjadi yang terbaik di dunia, liga harus maju dalam hal ini. Mereka mesti menggunakan teknologi dengan baik,” ucap Xavi dikutip AFP.
“Hal yang memalukan dalam sepak bola. Saya kehabisan kata-kata. Banyak uang di dunia, tapi tak ada uang untuk hal yang paling penting,” ucap kiper Barca, Ter Stegen.
View this post on Instagram