Juventus sekali lagi lolos ke final Coppa Italia meski menelan kekalahan di leg 2 di Stadio Olimpico pada pada Selasa (23/4). Namun, mereka mesti menunggu sampai bagian akhir duel.
Juventus mesti melewati kecemasan besar setelah keunggulan dua gol dari leg 1 semifinal Coppa Italia dimentahkan Lazio per awal babak kedua leg 2. Simak beberapa kisah menarik lain dari duel ini.
Dua Start Kilat Elang
Lazio mengincar final pertama sejak 2019. Musim itu, Biancoceleste menjadi kampiun kompetisi ini. Klub ibu kota ini segera memaksimalkan keuntungan tampil di kandang.
Berlaga di rumahnya, Stadio Olimpico, Lazio menggebrak sejak awal pertandingan. Hasilnya adalah gol pada menit ke-12. Valentin Taty Castellanos melompat mengungguli Alex Sandro untuk menyundul masuk sepak pojok Luis Alberto.
Peluang Juve melalui Dusan Vlahovic dimentahkan kiper Lazio, Christos Mandas. Bremer menyia-nyiakan peluang dari sepak pojok Filip Kostic. Dari Lazio, kans Castellanos sebelum turun minum ditangkal kiper Mattia Perin.
Le Aquile atau Si Elang, julukan lain Lazio kembali mengejutkan Juve setelah start ulang paruh kedua. Castellanos menjebol lagi gawang La Vecchia Signora tiga menit setelah jeda. Kembali dari operan Alberto, eks pemain New York City itu bisa menang duel dengan Bremer dan Danilo sebelum menaklukkan Perin.
Dua gol tersebut membuat koleksi Castellanos musim ini menjadi enam gol. Sang pemain memanfaatkan kesempatan mengisi tempat Ciro Immobile yang dicadangkan di partai ini.
Sentuhan Pertama Supersub
Memasuki 10 menit babak kedua, peluang bagus kubu tamu I Bianconeri disapu Adam Marusic di garis gawang. Tembakan Vlahovic kemudian melebar.
Dua gol menjadikan agregat berimbang 2-2. Kedudukan dan agregat itu bertahan sampai memasuki 10 menit pamungkas.
Massimiliano Allegri membuat pergantian krusial pada menit ke-81. Arkadiusz Milik masuk menggantikan Dusan Valhovic. Dari kubu Lazio, Igor Tudor memasukkan Immobile menggantikan Castellanos.
Pergantian yang dibuat Allegri pada akhirnya lebih brilian daripada Tudor. Milik membuat sentuhan pertama setelah masuk untuk menapak bola menyusul aksi mengiris dan assist deras Timothy Weah.
“Gim berlangsung buruk. Kami merasakan kesulitan menghadapi tim bagus seperti Lazio, terutama di kandang mereka. Kami tahu mampu dan mesti tampil lebih baik. kami gembira bisa kembali ke sini beberapa pekan lagi untuk tampil di final,” ucap Milik usai duel kepada Sport Mediaset seperti dikutip Football Italia.
View this post on Instagram
Kalah, Lolos, Tunggu Lawan, Incar Pemasukan
Gol Milik menjadikan agregat 3-2 buat Juventus. Agregat itu bertahan sampai akhir pertandingan.
Final Coppa Italia nanti menjadi yang ke-22 buat Si Nyonya Besar, rekor di Italia. Si Putih Hitam juga mengenggam rekor meraih gelar Piala Italia ini, yakni sebanyak 14 kali. Kubu terdekat adalah Roma dan Inter sebanyak 9 kali juara Coppa.
Juventus menanti lawan musim ini, antara Atalanta dan Fiorentina yang bertarung pada Rabu (24/4) ini. La Viola unggul 1-0 di leg pertama di Artemio Franchi. Final akan digelar di Olimpico, Roma, lagi pada 15 Mei.
Keberhasilan melaju ke final Coppa berefek pula kepastian Juve tampil di turnamen Supercoppa Italiana FInal Four. Imbasnya, pemasukan Bianconeri berpotensi bertambah.
Seiring tampilnya Juve di final Coppa, dampaknya bahkan sampai ke Milan. I Rossoneri saat ini sedang berada di peringkat kedua dan berkesempatan besar finis di sana. Finis di tiga besar sudah cukup untuk meloloskan Si Merah-Hitam ke turnamen Supercoppa Italiana. Milan seperti Juve, lumayan buat nambah-nambah pemasukan mereka.
Sorotan Max
Allegri menyatakan bahwa pencapaian Juventus musim ini sesuai target yang dibebankan klub di pundaknya. Meski demikian, media memperkirakan eks arsitek Milan itu akan didepak pada akhir musim.
Sang manajer juga disorot karena sudah melangkah ke terowongan menuju kamar ganti sebelum peluit tanda akhir laga berbunyi. Allegri mengisyaratkan bahwa tekanan besar yang tengah melanda Juventus sebagai alasan di balik tindakannya itu.
“Kritik selalu mengelilingi Juventus. Namun, memang salah kami menghasilkan paruh pertama musim yang hebat yang tak disangka-sangka. Kami bisa menantang Inter sampai Januari, lalu merosot. Banyak tekanan di beberapa bulan terakhir,” ucap Allegri.
“Kami meraih sedikit poin Serie A, tapi masih berpeluang memastikan tiket ke Liga Champion. Kami menembus final Coppa Italia yang berat. Kini kami mesti berkonsentrasi ke Serie A. Pekan ini menanti duel ketat dengan Milan,” lanjut sang allenatore.