Copa America 2024 menghadirkan kejutan kecil dari Grup D. Tim favorit, Brasil, patut frustrasi tak mampu membobol gawang tim semenjana di laga pertama pada Senin (24/6) di SoFi Stadium, Inglewood, California.
Pemandangan umumnya: Selecao mengurung Kosta Rika di lapangannya sendiri dan melancarkan banyak serangan. Namun, permainan Los Ticos terlalu keras kepala di duel ini.
Tekanan bakal besar di pundak Brasil asuhan Dorival Junior. Di laga Grup D lainnya beberapa jam sebelumnya di Houston, Kolombia menekuk Paraguay dengan kedudukan 2-1.
Resep di Belakang
Tidak elok, tapi taktik bertahan menjadi pilihan logis untuk mencuri poin menghadapi lawan semacam Brasil. Kosta Rika besutan Gustavo Alfaro menjalankannya dengan disiplin tinggi.
Taktik defensif Ticos terhampar jelas di babak pertama. Nyaris tidak ada serangan balik yang dilancarkan tim yang tergolong kuat untuk ukuran Amerika Tengah itu. Kosta RIka hanya membuat sebuah tembakan di paruh pembuka, itu pun meleset dari target.
Kosta Rika akan puas dengan hasil ini walau tidak bisa menambah jumlah kemenangan menjadi dua buah atau yang pertama dalam 84 tahun. Hanya, Brasil lebih layak merasa gagal menang melihat dominasi yang dihasilkan atas lawan yang juga berjulukan La Tricolor di pertemuan ke-12 kedua kubu.
Tembok Milik Ibiza
Secara khusus, kiper Kosta Rika, Patrick Sequiera, menjadi momok buat Brasil di laga ini. Kiper yang tercatat milik klub divisi 3 Spanyol, Ibiza, tersebut membuat 7 penyelamatan sepanjang laga.
Alisson Becker nyaris tidak bekerja. Namun, pada akhirnya, kiper Liverpool itu membuat sebuah penyelamatan di babak kedua. Kosta Rika cuma membuat 1 shot on goal sepanjang duel.
View this post on Instagram
Kurang Hoki Pula
Tambahkan nasib kurang beruntung buat kemandekan Brasil. Penguasaan bola sebesar 70% menjadi mubazir. Selecao menghasilkan 7 shot on goal dari 17 percobaan di partai ini.
Di menit ketujuh, Raphinha memaksa Sequeira melakoni penyelamatan. Tembakan Rodrygo lalu melebar tipis. Sequeira kemudian kembali menahan kans Raphinha.
Memasuki setengah jam, gol Marquinhos dianulir. VAR mendapati Rodrygo off-side saat proses gol.
Brasil mengurung lagi di babak kedua. Memasuki satu jam duel, tembakan jarak jauh Lucas Paqueta menerpa tiang.
Juara dunia lima kali itu mendapat peluang apik di pengujung laga. Akan tetapi, tembakan dari dalam kotak penalti oleh Bruno Guimaraes yang berdiri bebas masih melayang di kiri atas gawang Sequeira.
Mandul dan Rindu Ney
Pada akhirnya, masalah-masalah Brasil beberapa saat belakangan ini terlihat lagi. Persoalan yang bakal disorot gegara nirgol ini adalah soal penyelesaian akhir.
Padahal, lini depan Brasil tergolong mengilap. Duet yang berjaya di Real Madrid, Vinicius Jr. dan Rodrygo, menemui kebuntuan. Anak baru di Madrid, Endrick, malah tampak tampil lebih buruk usai menggantikan Vini.
Brasil masih memiliki Raphinha dan Lucas Paqueta sebagai penggedor. Savio tampil lumayan usai menggantikan Raphinha. Gabriel Martinelli tidak memiliki cukup waktu untuk menunjukkan pengaruh.
Berikutnya adalah soal kreativitas. Brasil kekurangan sosok yang mempu menciptakan peluang melalui banyak aspek, dari dribel sampai tembakan jarah jauh. Para pemain dan pendukung akan berharap Neymar bisa sungguh pulih dari cedera walau belum bisa tampil di USA 2024 ini.