Spanyol lolos ke perempatfinal Euro 2024 melewati debutan mengejutkan, Georgia. Dalam pertandingan di Koln pada Minggu (30/6), La Roja terlambat panas tapi bisa membuat comeback meyakinkan.
Georgia menyita perhatian dengan keberhasilan menembus fase gugur pada kesempatan pertama alias debut di turnamen besar. Dari laga Georgia menantang Spanyol, terdapat sejumlah hal menarik dari kemenangan lumayan telak Si Merah di laga ini.
Dominan tapi Lambat Panas
Spanyol segera menerapkan permainan lazim mereka, yakni dengan penguasaan bola yang mencapai 73% di babak pertama. Di paruh awal itu, La Furia Roja membombardir pertahanan Georgia asuhan Willy Sagnol. Spanyol menghasilkan 16 percobaan dengan enam buah mengarah ke gawang.
Georgia gagal melepaskan sebuah tembakan sekali pun. Namun, tim berjulukan The Crusaders itu mampu meneruskan kejutan mereka di bagian awal pertandingan ini.
Hukuman Tidak Efektif
Giorgi Mamardashvili menjadi ganjalan awal buat Spanyol. Kiper Georgia ini dapat menahan dua kans La Roja masing-masing lewat Pedri dan Robin Le Normand. Bek-bek Georgia pun tampil gagah berani dengan berkali-kali bekerja keras menahan usaha Spanyol.
Georgia menghukum kegagalan Spanyol membuka skor dengan lebih dulu memimpin. Pada menit ke-18, Le Normand membelokkan bola ke gawang sendiri saat mencoba menangkal umpan Otar Kakabadze dari sayap kanan. Gol bunuh diri di turnamen kali ini menjadi delapan buah.
Balasan Tekun yang Langka
Georgia mengandalkan serangan balik dengan Spanyol yang semakin gencar mengepung. Mamardashvili masih dapat menahan peluang Fabian Ruiz, Marc Cucurella, dan Nico Williams.
Ketelatenan Spanyol akhirnya berbuah gol balasan. Rodri melanjutkan operan Williams dengan penyelesaian apik tembakan dari luar kotak. bersarang di pojok kiri gawang Mamardashvili.
Yang menarik, gol ini menjadi jenis yang lama tidak muncul dari kubu Spanyol. Menurut Fox Soccer, pencetak gol terakhir La Roja sebelum Rodri dari luar kotak adalah Raul Gonzalez. Striker Real Madrid melakukannya di Euro 2000 ke gawang Slovenia. Koleksi 55 gol Spanyol selanjutnya dieksekusi di dalam kotak penalti.
View this post on Instagram
Comeback Tiga
Tembakan Khvicha Kvaratskhelia hanya tipis melebar untuk menandai permainan yang lebih terbuka setelah turun minum. Namun, La Furia Roja kembali ke pakemnya menguasai duel dengan permainan operan.
Mamardashvili masih bisa menahan tendangan bebas Lamine Yamal. Namun, sang kiper mesti memungut bola untuk kedua kali ketika umpan lezat anak muda Barcelona itu dapat disundul masuk oleh Fabian di depan kotak kiper (51′).
Spanyol menambah gol pada menit ke-74, tapi VAR membatalkan gol pertama Yamal di Jerman 2024 ini setelah VAR mendapatinya off-side. Semenit kemudian, tenaga muda penggedor di sisi sayap yang lain, Williams, mengukir gol ketiga juara Eropa dua kali itu dengan tembakan deras dari sodoran Fabian.
Spanyol besutan Luis de la Fuente menutup comeback mengesankan mereka melalui pemain pengganti, Dani Olmo, dari assist Mikel Oyarzabal (83′).
Batu-Gunting-Kertas
Duel ini menjadi bukti terbaru daya gedor kuat Spanyol. Sorotan positif layak diberikan kepada dua penyerang sayap belia, yakni Yamal dan Williams. Mereka menghadirkan pemandangan unik usai laga dengan memainkan suit ala Jepang, batu-gunting-kertas, untuk menentukan siapa yang dulu bisa minum dari botol.

Berkat kiprah apik kedua anak muda itu di dalam lapanan, La Furia Roja menjejakkan kaki di perempat final. Spanyol akan menantang tuan rumah, Jerman, dalam laga yang bisa disebut final kepagian.
Yang menarik, Die Mannschaft sedang menikmati kiprah mantap dua pemain muda mereka, Jamal Musiala dan Florian Wirtz. Siapa yang bakal lebih bersinar?