Meski sudah resmi mendatangkan empat pemain baru, yakni Leny Yoro, Matthijs de Ligt, Joshua Zirkzee, dan Noussair Mazraoui, Manchester United disebut-sebut masih memburu satu calon pemain anyar lagi, yakni Manuel Ugarte dari Paris Saint-Germain.
Kabar ketertarikan itu bahkan terus berseliweran di media-media Inggris meski sebenarnya fokus skuat Erik ten Hag sudah menuju laga kontra Brighton akhir pekan ini.
Hal yang wajar jika Ugarte begitu didambakan oleh United, terutama dalam maksud memperkuat lini tengah. Pemain berusia 23 tahun asal Uruguay itu dikenal sebagai pekerja keras dan kesigapannya menghalau serangan lawan.
Kesan itu diperkuat dengan data statistik yang dirilis Squawka tengah pekan ini dan menjadi salah satu bahan ulasan Sky Sports.
Sebagai contoh, Ugarte mencatatkan 98 tekel musim lalu di PSG. Jumlah itu mengantarkannya sebagai pemain dengan jumlah tekel terbanyak di Ligue 1 musim lalu. Padahal, ia cuma 21 kali menjadi starter dari total 34 pekan.
Selain itu, PSG termasuk klub yang paham betul soal cara mendominasi laga. Mereka mencatatkan rata-rata 66% penguasaan bola. Jadi, sekalipun lawan jarang-jarang menguasai bola, ada sosok Ugarte yang siap memutusnya.
Jumlah tekel sukses Ugarte bahkan juga sudah tergambar di musim sebelumnya lagi, yakni kala menjalani musim terakhirnya di Sporting Lisbon (2022/23). Kala itu, ia sukses mencatatkan 121 tekel bersih dari 31 penampilan yang sekaligus menjadi jumlah terbanyak di Primeira Liga 2022/23.
Dalam dua musim terakhir, cuma ada satu pemain di lima liga top Eropa yang mencatatkan rata-rata tekel sukses lebih bagus dibanding Ugarte, yakni Joao Palhinha (Fulham – per musim ini pindah ke Bayern Munich).
Catatan bagus Ugarte tersebut dinilai tepat untuk United, terutama jika mengacu pada fakta bahwa Setan Merah masih mengandalkan pemain gaek, Casemiro, di lini tengah. Sebagai gambaran, usia Casemiro (32 tahun), sembilan tahun lebih tua dibanding Ugarte (23 tahun).
*Mirip Kante
Salah satu mantan pelatih yang membesarkan Ugarte di Fenix (Uruguay), Juan Ramon Carrasco, bahkan pernah menyebut Ugarte sebagai pemain yang memiliki tujuh paru-paru lantaran tak pernah berhenti mengejar bola.
Selain itu, etos kerja keras yang kerap ditampilkan Ugarte benar-benar mendapat pengakuan di PSG. “Ia punya kemampuan yang luar biasa spesial dalam hal merebut bola dari lawan,” ujar pelatih PSG, Luis Enrique.
“Gaya permainan Ugarte mengingatkan saya kepada sosok N’Golo Kante,” timpal bek PSG, Lucas Hernandez. Ia menyadari betul hal tersebut kala keduanya tergabung di timnas Prancis.
Kante dikenal sebagai pemain yang terus berlari mengejar bola demi menekan lawa. Nah, tipikal tersebut juga menjadi gaya khas permainan Ugarte.
Musim lalu di PSG, Ugarte mencatatkan 40 intersep sukses dan 160 kali memenangi duel perebutan bola dengan lawan. Dari 160 memenangi duel tersebut, sebanyak 29 di antaranya ia lakukan di 1/3 akhir lapangan alias daerah pertahanan lawan. Catatan itu mengantarnya sebagai pemain terbaik kedua di Ligue 1 musim lalu.
Yang tak kalah kerennya lagi, meski gaya bermainnya termasuk agresif, Ugarte cuma dua kali diganjar kartu merah dalam empat musim terakhirnya.
Musim lalu, United kebobolan 58 gol. Catatan buruk itu menjadi jumlah kebobolan terbanyak United sepanjang sejarah. Setan Merah cuma lebih bagus dari tim-tim gurem seperti Sheffield United, West Ham, dan Luton Town.
Kehadiran Ugarte diyakini sebagai solusi dari salah satu permasalahan United di musim lalu tersebut. Lagipula, dengan kehadiran Ugarte, Setan Merah berarti sudah melengkapi lini belakang, tengah, dan depan mereka dengan nama-nama anyar.
View this post on Instagram