Man. United memasuki periode baru setelah era Erik ten Hag berakhir. Di pertandingan pertama setelah orang Belanda itu dipaksa pergi, United menang 5-2 atas Leicester City pada Rabu (30/10) di 16 besar Piala Liga alias Carabao Cup.
Pujian layak disematkan untuk Ruud van Nistelrooy di kiprah pertama mengarsiteki The Red Devils. Kala desas-desus calon bos tetap terus beredar termasuk isu Ruben Amorim yang konon memiliki ganjalan di Sporting, kans Van Nistelrooy di bursa meningkat.
Melihat perubahan segera yang dibawa RvN, beredar pula pendapat bahwa mantan striker tajam dengan koleksi 150 gol buat Red Devils ini saja yang diangkat menjadi bos permanen. Seberapa pantas RvN jadi bos tetap United?
Roketkan Performa
Lima gol menjadi bukti peningkatan permainan United. Mutunya berbeda dengan skor 7-0 di ronde sebelumnya, karena Barnsley hanya klub League One. Leicester merupakan klub Premier League dan performanya tengah menanjak.
Secara khusus, beberapa pemain mengalami lonjakan penampilan. Di bawah Ten Hag, kiprah mereka terbilang tak sesuai harapan kalau tidak dikatakan menukik.
Casemiro mencetak dua gol (15′ dan 39′) dengan gol pertama dari assist Alejandro Garnacho. Nama yang disebutkan terakhir itu membuat gol kedua Iblis Merah (28′) dari operan Diogo Dalot.
Bruno Fernandes tidak cemerlang sebagai kapten Ten Hag musim ini. Namun, pemain Portugal ini memuncaki peningkatan performanya dengan dua gol (36′ dan 59′).
Leicester mencetak dua gol di babak pertama melalui Bilal El-Khannouss (33′) dan Conor Coady (45+3′) untuk menunjukkan tersisanya masalah di lini belakang. Namun, paling tidak lini serangan bisa menutupi kelemahan itu.
RvN juga mungkin sudah bisa melihat potensi komposisi terbaik di belakang. Matthijs de Ligt dan Victor Lindelof menjadi pilihan di jantung pertahanan, didampingi Diogo Dalot dan Lisandro Martinez. Kiper muda Altay Bayindir bisa menjadi pelapis buat Andre Onana.
Yakin (walau dengan Syarat)
Beberapa saat setelah Ten Hag pergi, RvN mengutarakan alasannya bersedia kembali ke United untuk menjadi asisten. “Itu karena saya percaya bahwa Manchester United dapat mendaki kembali ke level yang saya ketahui saat bermain. Saya masih memiliki keyakinan itu, tapi akan butuh waktu dan banyak kerja keras. Kita sudah melihat potensi skuad musim ini, tapi jelas tidak cukup sering,” tutur eks pelatih PSV ini seperti dikutip BBC.
Tepati Janji
Bahasan yang boleh jadi paling dinanti adalah soal pelatih. Pada tugas pertamanya menukangi tim menggantikan eks bosnya, Ten Hag, untuk sementara waktu, Ruud van Nistelrooy sekurangnya bisa mengembalikan ketangguhan Iblis Merah di Old Trafford.
Sesaat sebelum sepak mula partai 16 besar Carabao Cup ini, RvN mengungkapkan keinginannya pada United. “Kami ingin menguasai bola, menyerang, dan memberikan petang yang indah buat para fan,” ucapnya kepada Sky Sports.
Van Nistelrooy menepati janjinya itu. Ia juga menunjukkan hasrat besarnya di tepi lapangan hingga mesti diperingatkan wasit keempat untuk kembali ke area teknis United. RvN merayakan gol dengan bersemangat, dan menyapa tribun Stretford End yang memujanya.
Saatnya Eks Bintang Lagi
Di sisi lain, United telah melihat eks bintang yang menangani skuadnya untuk sementara waktu, termasuk euforia kemenangan pertama. Ryan Giggs memberikan kemenangan 4-0 atas Norwich pada April 2014 dan menangani di empat laga sebelum David Moyes datang. Michael Carrick menang 2-0 di Villarreal untuk mengawali tiga laga setelah Ole Gunnar Solskjaer dipecat pada 2021.
Solskjaer sendiri menjadi manajer tetap setelah sempat interim sepeninggal Jose Mourinho pada 2018. United juga mencetak lima gol di laga pertama Solskjaer.
CV Oke
Cuma, menjadikan mantan bintang sebagai pelatih permanen bisa menjadi bumerang. Solskjaer terbilang tidak meyakinkan saat menangani United.
Namun, perbedaan Solskjaer bisa menjadi dasar pendapat bahwa potensi Ruudtje. Solskjaer hanya menangani klub selevel Molde dan Cardiff sebelum melatih United. Klub yang dipegang RvN bisa dikatakan lebih besar, yakni PSV Eindhoven. Pada 2022-23, Van Nistelrooy memberikan Piala Belanda dan Johan Cruyff Shield untuk klub Eindhoven itu.
Okelah curriculum vitae Amorim lebih bagus. Namun, ia bukan mantan pujaan Old Trafford, ‘kan, seperti Van Nistelrooy?
View this post on Instagram