Arsenal berhasil menghentikan deret tanpa kemenangan dengan membekuk Nottingham Forest. Pada Sabtu (23/11) di kandang, The Gunners menorehkan hasil yang mengembalikan mereka ke percaturan gelar.
Si Gudang Peluru berhasil menggelontorkan tiga gol ke gawang Forest untuk menunjukkan dominasi. Beberapa hal menonjol dari pertandingan pekan ke-12 yang menaikkan Arsenal ke peringkat keempat ini.
Dominasi Kembali
Arsenal mencetak 66% penguasaan bola guna sebagai bukti keinginan menguasai laga. Meski demikian, Gunners “hanya” membuat tujuh shot on goal dari 19 tembakan. Namun, mereka bisa menjaringkan tiga gol sehingga bisa menepis anggapan tidak efektif. Gol bisa bertambah jika saja gol Jurrien Timber tidak dianulir VAR karena off-side.
Yang juga penting adalah clean sheet. Pertahanan mantap kembali menjadi kekuatan The North Londoners. Faktanya, Forest tak bisa melepaskan sebuah tembakan pun yang mengarah ke sasaran. Skuad asuhan Nuno Espirito Santo itu pun merosot ke peringkat ketujuh akibat dua kekalahan beruntun.
“Saya pikir kami memulai laga dengan sangat baik. Yang saya rasakan selama 48 jam setelah jeda internasional, anak-anak kompak dan fokus,” ucap pelatih Gunners, Mikel Arteta, seperti dikutip BBC.
Saka yang Biasa
Seperti di kebanyakan pertandingan yang dilalui Arsenal, Bukayo Saka mencuat sebagai pentolan yang diharapkan memberikan pengaruh besar. Saka membuka skor pada menit ke-15 usai bertukar operan dengan Martin Odegaard.
Saka berkontribusi pula untuk gol kedua. Sayap muda Inggris ini mencatatkan pula sebuah assist, yakni untuk gol kedua Arsenal.
Simpan Tenaga
Sebuah catatan menarik, Mikel Arteta membuat langkah yang terbilang mengejutkan sebelum laga. Ia membangkucadangkan beberapa andalan seperti Declan Rice, Kai Havertz, dan Gabriel Martinelli. Salah satu alasannya diperkirakan karena mereka disimpan untuk laga Liga Champion menghadapi Sporting pada tengah pekan. Keputusan setengah berjudi itu, mengingat catatan lesu sebelum pekan ini, berbuah manis.
Pelapis: Saatnya Partey dan Kolab 2 Pengganti
Pergantian apik juga menjadi penentu penting di duel ini. Thomas Partey yang masuk saat turun minum, menaklukkan kiper Matz Sels dengan tendangan dari luar kotak usai menerima operan Saka.
Para pelapis pun tidak mengecewakan. Kolaborasi dua pemain pengganti di bagian akhir laga berbuah gol ketiga. Empat menit setelah masuk menggantikan Odegaard, Ethan Nwaneri mencetak gol ketiga (86′). Assist diberikan Raheem Sterling yang masuk menggantikan Saka semenit setelah Nwaneri turun.
Nwaneri pun menjadi pemain termuda kedua yang mencetak gol Premier League untuk Gunners di umur 17 tahun 247 hari. Cesc Fabregas masih menjadi pemain termuda Gunners yang mengukir gol liga, yakni di usia 17 tahun 113 hari, pada 2004.
“Catatan itu memberikan bukti. Ia pemain yang berani. Kita bbisa melihat reaksi para fan. Saya rasa kami harus membangun sedikit demi sedikit dan memastikan tidak berlalu. Semoga kami dapat membangun hal bagus bersamanya,” puji Arteta buat Nwaneri sambil mengisyaratkan agar penyerang kelahiran London itu bersabar.
Kapten Balik
Odegaard mendapatkan perhatian khusus di partai ini. Pengaturan serangan sang kapten tampak menghidupkan permainan Arsenal. Pemandangan itu tidak terlihat ketika ia absen gegara cedera di beberapa laga. Si Gudang Peluru tampak tidak menggigit sebelum hasil di Emirates Stadium ini.
Start ini menjadi yang kedua berturut-turut bagi gelandang serang asal Norwegia tersebut setelah mulai bermain saat menghadapi Inter Milan. Sebuah assist untuk gol pembuka menjadi bukti pengaruh besar yang dirindukan Arsenal saat ia tak bermain.
“Sama sekali bukan kebetulan. Aliran permainan tim berbeda ketika ia bermain,” puji Arteta.
Akankah tuah Odegaard kembali berlanjut?
View this post on Instagram