Inter benar-benar bangkit usai takluk 1-2 di Derby Della Madonnina pada 23 September silam. Setelah hasil pahit itu, Nerrazzuri tak pernah lagi menelan kekalahan di 13 laga terakhir. Rinciannya berupa 11 kemenangan dan dua hasil imbang.
Yang teranyar, Inter menuai tiga poin lagi kala menjamu Parma, Sabtu (7/12). Skuat asuhan Simone Inzaghi menang 3-1 berkat gol-gol Federico Dimarco (menit 40’), Nicolo Barella (53’), dan Marcus Thuram (66’). Sementara itu, gol hiburan Parma tercipta lewat proses gol bunuh diri Matteo Darmian (81’).
Berkat raihan tiga poin ini, Inter (31 poin/peringkat 3) tinggal berselisih satu poin dengan Napoli (32 poin/peringkat 2) dan tiga poin dengan Atalanta (34 poin/peringkat 1).
Sang pemuncak klasemen berhasil menjaga jarak karena setelah laga Inter vs Parma, Atalanta juga menang 2-1 atas rival sekota Inter, AC Milan.
Inter tampil cukup agresif sejak menit awal meski gol pembuka Di Marco baru lahir lima menit sebelum turun minum. Mereka melepas 10 tembakan khusus di 45 menit awal. Sebaliknya, Parma cuma mampu melepas dua tembakan.
Jika menilik data statistik 90 menit laga versi Flashscore, skuat Milan Biru bahkan mampu melepaskan 18 tembakan dengan lima di antaranya on-target. Sementara itu, jumlah tembakan Parma cuma 1/3 dari Inter, yakni lima tembakan dan dua on-target.
Strategi ofensif Inter itu bak melanjutkan skema serupa yang kerap ditampilkan Inzaghi dan pasukannya. Menurut Opta, ini merupakan ke-7 kalinya Inter mampu mencetak 3+ gol dalam satu laga di sepanjang musim ini.
Sebagai perbandingan, cuma ada tiga tim di lima laga top Eropa yang mampu mengukir catatan serupa lebih baik dari Inter, yakni PSG (9 kali), serta Bayern Munich dan Barcelona (8 kali).
*Kenang sang ayah dan selebrasi Thuram
Momen menarik tersaji kala Thuram melakukan selebrasi golnya. Sang striker berlari ke pinggir lapangan dan memeluk Inzaghi. Kala diwawancara DAZN usai laga, Thuram mengaku laga kontra Parma kerap menghadirkan kesan tersendiri.
Hal itu lantaran dirinya lahir di Parma kala sang ayah, Lilian Thuram, masih menjadi figur penting di klub berjuluk Gialloblu tersebut.
“Parma merupakan klub yang spesial untuk keluarga saya, terutama karena saya lahir di sana. Jadi, masih terasa agak janggal rasanya tiap kali menghadapi mereka, apalagi jika bermain di Parma,” ujar Thuram.
“Tapi, kini saya sudah menjadi bagian dari Inter dan saya senang bisa mencetak gol,” lanjutnya.
Ketika ditanya soal selebrasi golnya bersama Inzaghi, Thuram juga menjabarkan bahwa hal itu masih berkaitan dengan masa lalunya serta bagaimana proses gol yang tak lepas dari peran Inzaghi selaku sang pelatih. Sebelum bergabung ke Inter, Thuram lebih sering bermain sebagai winger.
“Saya mulai diplot sebagai penyerang tengah di Inter. Sudah banyak peningkatan memang, tapi saya yakin bisa lebih baik lagi. Saya belajar banyak dari Lautaro Martinez dan Marko Aranutovic,” ujar Thuram.
“Inzaghi pernah bekerja sama dengan Ciro Immobile di Lazio dan banyak mencetak gol seperti itu. Saya sering diminta Inzaghi untuk berada di posisi tersebut, tapi sering juga lupa. Namun di laga ini, saya bisa melakukanya dengan baik,” lanjut Thuram.
View this post on Instagram