Tottenham Hotspur mengambil keuntungan di kandang dari leg 1 semifinal Piala Liga pada Rabu (8/1). Tiga pemain muda berandil besar dalam kemenangan 1-0 Spurs atas Liverpool yang sedikit meredakan tekanan terhadap pelatih mereka.
Beberapa hal menjadi perhatian dari kemenangan tipis Spurs atas The Reds.
Tekanan dan Janji
Ange Postecoglou menjadi sorotan sebelum laga. Pelatih asal Australia itu tengah berada dalam tekanan besar menyusul deret kekalahan yang diderita Spurs. Klub London Utara itu belum pernah menang di empat laga terakhir, termasuk kekalahan 3-6 di kandang dari Liverpool di liga.
Eks bos Celtic itu boleh jadi merasakan beban ekstra. Seiring rekam jejaknya, Postecoglou telanjur menyiratkan ikrar akan memberikan trofi di tahun keduanya di Spurs. Carabao Cup ini merupakan kesempatan terdekat baginya untuk memenuhi janji.
Cedera 10 pemain menjadi salah satu penyebab merosotnya performa Tottenham. Di laga ini, daftar cedera ditambah dengan Rodrigo Bentacur. Gelandang Uruguay itu mesti ditandu keluar dan dilarikan ke rumah sakit karena cedera kepala menyusul situasi sepak pojok. Usai laga, Bentacur dikabarkan sudah siuman dan dapat berkomunikasi.
Trio Belia
Walau sedang berada dalam tekanan, mengambil risiko menurunkan pemain-pemain muda saat mengahadapi Liverpool di Tottenham Hotspur Stadium di laga pertama semifinal Carabao Cup. Pilihan yang sedikit banyak terdorong persoalan stok pemain itu berbuah manis. Tiga anak muda menjawab kepercayaan dengan penampilan matang.
Sebelum membahas dua pemain yang lebih menonjol, Archie Gray tampil apik di posisi yang bukan sejatinya. Sang gelandang berusia 18 tahun dimainkan sebagai bek tengah karena cedera beberapa pengisi asli.
Gray bermain dengan tenang di jantung pertahanan. Sebuah momen di babak kedua menunjukkan potensi besarnya dengan maju untuk menggalang serangan Spurs. Ia tampak sangat menjanjikan untuk menjawab ongkos transfer 40 juta pound untuk mendatangkannya dari Leeds.
Rekrutan teranyar, Anthony Kinsky, baru mendapatkan izin kerja pada Senin untuk resmi pindah dari Slavia Prague. Sang kiper tampak percaya diri dan nyaman ketika menguasai bola saat mengisi tempat Guglielmo Vicario yang cedera. Postecoglou lebih memilih pemain yang diboyong dengan 12,5 juta pound daripada kiper gaek Fraser Forster atau Brandon Austin.
Kinsky sempat membuat khawatir publik tuan rumah saat bola lepas dari tangkapannya usai usaha menangkap tembakan Cody Gakpo, tapi bisa mengamankan si kulit bundar. Di bagian akhir duel, kiper berumur 21 tahun itu menyimpulkan debut mantapnya dengan menggagalkan tembakan dan sundulan Darwin Nunez untuk memastikan keunggulan tim barunya. Kinsky membuat total enam penyelamatan di laga ini.
Lucas Bergvall menjadi bahan utama pembicaraan laga ini dengan penampilan percaya diri dan kreatif di lini tengah. Pemain berusia 18 tahun itu menghasilkan tiga peluang bagus, terbanyak di partai ini di kubu tuan rumah, kesemuanya dari bola hidup.
Cuplikan terbaiknya tak ayal dari golnya saat waktu normal tersisa empat menit. Penyelesaian menaklukkan Alisson menempatkan Bergvall sebagai pencetak gol termuda Spurs, di usia 18 tahun 341 tahun, di ajang ini setelah Gareth Bale (18 tahun 72 hari ke gawang Middlesbrough pada September 2007).
Duel ini baru start keempat Bergvall. Pemain Swedia ini menjalani peminjaman di klub asalnya, Djurgarden, setelah dibeli pada Februari 2024 dengan 8,5 juta pound saja. Dengan performa ini, tak mengherankan kalau Barcelona meminatinya.
Kontroversi dan Sejarah VAR
Partai ini mencatatkan sejarah tersendiri dalam penggunaan VAR. Untuk pertama kali, usai pemeriksaan VAR, wasit mengumumkan keputusan melalui pengeras suara stadion untuk menganulir gol Dominic Solanke di pengujung laga.
Di sisi lain, duel ini diwarnai kontroversi karena insiden sebelum gol tunggal yang dibuat Bergvall. Sebelum gol, Bergvall membuat tekel keras terhadap Kostas Tsimikas yang sangat mungkin berbuah kartu kuning kedua. Wasit Stuart Atwell tidak memeriksa VAR, juga mengabaikan Tsimikas yang masih mendapatkan perawatan kala terjadinya gol.
“Keputusan itu berimbas pada hasil. Tidak banyak lagi yang bisa saya katakan, kecuali ia tidak menghentikan serangan balik. Setiap manajer akan berkata bahwa mereka lebih senang kartu kuning kedua daripada serangan balik itu. Begitulah. Kami kesal kalah, tapi yang positif adalah lebih baik kalah saat masih ada leg kedua,” tutur Arne Slot seperti dikutip BBC.
Siap Lebih Kuat
Postecoglou tak menutupi kegirangannya melihat kiprah pemain belia rekrutannya. Apalagi, sejumlah pilar hampir pasti pulih menatap laga kedua di Anfield.
“Luar biasa mengingat kami memiliki beberapa pemain berumur 18 tahun di laga ini. Saya melihat banyak pertumbuhan. Saya tak ragu kami akan melewati periode berat ini dan menyambut pemain yang pulih. Sementara itu, kami memiliki pemain yang sungguh membantu kami untuk menjadi tim yang kami inginkan,” ucap Postecoglou kepada BBC.
Ya, ujian buat Tottenham belum berakhir di empat besar Piala Liga. Mereka mesti menjaga keuntungan dari keunggulan tipis ini saat bertandang untuk leg 2 sebulan lagi. Spurs mungkin akan sangat siap seiring pulihnya dua andalan utama di lini belakang, yakni Cristian Romero dan Micky van de Ven.
View this post on Instagram