Kabar bergabungnya Kai Havertz dari Chelsea ke Arsenal manjadi topik hangat pekan ini. Gelandang Jerman itu diprediksi bakal menjadi tambahan amunisi bagi skuat The Gunners lantaran dirinya bisa bermain di beberapa posisi. Tugas Mikel Arteta selaku pelatih untuk mewujudkannya.
Sejumlah media Inggris melaporkan bahwa Chelsea dan Arsenal sudah meraih kata sepakat soal transfer Havertz. Harga sang pemain ditaksir mencapai sekitar 65 juta poundsterling.
Proses tes médis akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Jika proses tes medis tersebut berjalan lancar dan seluruh dokumen transfer dilengkapi, Havertz bakal menjadi rekrutan pertama Arsenal dalam menyongsong musim 2023/24.
Havertz diyakini bakal menjadi tambahan amunisi andalan The Gunners. Pasalnya, ia bisa bermain di beberapa posisi.
Kala masih membela Bayer Leverkusen – tim yang melambungkan namanya – Havertz diplot sebagai gelandang serang. Namanya benar-benar mencuat di musim terakhirnya bersama Leverkusen (2019/20). Kala itu, Havertz berhasil mengoleksi 18 gol dan 9 assist di semua ajang.
Kontribusi sebanyak 27 gol itu terbilang impresif untuk pemain belia seperti Havertz yang kala itu baru menginjak 20 tahun. Ia juga merajut beragam rekor sepeti pencetak gol termuda di Bundesliga serta catatan penampilan ke-50 dan 100 termuda di kasta tertinggi Jerman.
Kala Chelsea merekrutnya dengan harga sekitar 72 juta poundsterling di bursa transfer 2020-21, Havertz juga manjadi salah satu pembelian termahal skuat London Biru.
Namun, performa Havertz di Chelsea tak secemerlang di Leverkusen. Gol tunggalnya ke gawang Manchester City di final Liga Champions 2020/21 memang menjadi penentu kemenangan. Hanya saja, produktivitas golnya selama tiga musim memperkuat The Blues terbilang menurun dibanding di Leverkusen. (*Lihat boks)
Catatan negatif itu tak lepas dari beberapa perubahan posisi yang harus ia jalani. Awalnya, Havertz bertugas sebagai gelandang serang pada musim perdananya di Chelsea. Ia menopang Timo Werner selaku ujung tombak.
Namun, di dua musim terakhir, Havertz kerap kali ditempatkan sebagai ujung tombak. Ia sukses menjalankan peran baru tersebut dengan cukup baik lewat koleksi 14 gol dan 6 assist di musim keduanya (2021/22), sebelum akhirnya menurun jauh musim lalu lantaran cuma berhasil mengoleksi 9 gol dan 1 assist.
Jika proses transfer Havertz ke Arsenal berjalan mulus, maka pelatih Mikel Arteta wajib mengoptimalkan performa Havertz agar tidak sia-sia seperti di Chelsea.
Berhubung Havertz sudah pengalaman bermain di dua posisi, yakni gelandang serang dan penyerang tengah, maka pesaing-pesaing Havertz juga bukanlah sosok sembarangan.
Di pos ujung tombak, ia harus bersaing dengan Gabriel Jesus. Sedangkan di posisi gelandang serang, ia bakal berkompetisi dengan Martin Odegaard. Tinggal nantinya menunggu kejelian Arteta dalam bagaimana merotasi potensi-potensi tersebut demi mengangkat performa tim.
===
BOKS DATA
KOLEKSI GOL + ASSIST KAI HAVERTZ
Musim 2019/20 – di Bayer Levekusen: 18 gol dan 9 assist
Musim 2020/21 – di Chelsea: 9 gol dan 8 assist
Musim 2021/22 – di Chelsea: 14 gol dan 6 assist
Musim 2022/23 – di Chelsea: 9 gol dan 1 assist