Derbi Merseyside pada Sabtu (21/10) di Anfield kembali menyajikan laga sengit dengan sejumlah insiden yang akan jadi bahan perbincangan selama berhari-hari. Dua gol Mohamed Salah bisa kalah ramai diobrolkan.
Banyak kejadian menarik dalam duel ketat ini, dengan lima buah yang menonjol. Beberapa di antaranya semakin mencolok karena tampak menguntungkan tuan rumah.
Dominasi Merah
Liverpool mendominasi permainan bahkan sebelum unggul jumlah pemain. Namun, kelebihan jumlah pemain tentu mempermudah Si Merah untuk lebih dominan lagi.
Hingga akhir duel, Liverpool mencatatkan 77 persen penguasaan bola. Statistik lain yang mencolok adalah total 26 tembakan Liverpool, berbanding 6 buah yang dibuat Everton. Meski demikian, hanya 6 tembakan Reds yang mengarah ke gawang lawan.
Young, Hero to Zero
Ashley Young pernah membuat cerita dengan Liverpool. Saat masih berada di Aston Villa, sang sayap pernah didekati The Reds, tapi akhirnya memilih rival bebuyutan, Man. United, dan berada di sana selama sembilan musim hingga bisa meraih 1 gelar Prem, 1 Piala FA, 1 Piala Liga, dan 1 Liga Europa.
Young sempat pindah ke Inter Milan dan merasakan scudetto sebelum kembali ke Villa pada 2021. Pada musim panas silam, pemain binaan Watford ini hijrah ke Everton.
Dengan kecenderungan berseberangan dengan Liverpool, Young kerap tampil lebih bersemangat menghadapi Si Merah. Duel ini bukan kekecualian. Pemain berumur 38 tahun ini membuat sebuah hadangan penting di saat-saat terakhir untuk menggagalkan tembakan Luis Diaz pada menit ke-13 dalam sebuah serangan balik.
Semangat besar itu berbuah pula kartu kuning pertama lima menit berselang. Pada menit ke-37, wasit Craig Pawson mengeluarkan kartu kuning kedua buat Young untuk tekel dari belakang yang ia lancarkan terhadap Diaz. Kartu merah Young merupakan yang ke-23 yang hadir dalam derbi Merseyside.
Sulit Lawan 10
Menghadapi lawan yang bermain dengan 10 pemain ternyata bukan perkara mudah buat tim seofensif Liverpool sekalipun. Everton asuhan Sean Dyche bertahan dalam setelah kartu merah Young.
“Pada babak pertama kami membuat tiga peluang bagus, tapi tidak bisa menjadi gol. Kartu merah memang mengubah permainan, tapi kami tidak segera memanfaatkannya. Everton bukan tim yang bermain dengan garis pertahanan yang dalam. Mungkin lebih mudah jika bermain dengan jumlah pemain yang sama,” ucap bos Reds, Jurgen Klopp, usai laga seperti dikutip TNT Sports.
Lagi-lagi Salah
Mohamed Salah kerap menjadi protagonis bagi Liverpool dalam derbi Merseyside. Hal itu terjadi lagi pada Sabtu ini.
Pemain asal Mesir ini memecah kebuntuan Liverpool pada menit ke-75 dari titik putih. Wasit memberikan penalti setelah handball Michael Keane. Pemeriksaan VAR mengonfirmasi penalti.
Tujuh menit memasuki injury time, sayap berusia 31 tahun itu menutup perlawanan Everton. Melesat menerima operan apik Darwin Nunez, Salah menyelesaikan dengan penempatan ke sisi kanan gawang Jordan Pickford.
Dua gol menjadikan koleksi Salah menjadi tujuh gol dalam derbi Merseyside. Kira-kira bagaimana ya ketajaman Liverpool kalau tidak ada Mo Salah? Musim depan?
Liverpool Beruntung
Kartu merah dan hukuman penalti mesti diterima Everton. Namun, The Toffees patut menyorot sebuah insiden yang diabaikan wasit. Pada menit ke-65, Ibrahima Konate membuat pelanggaran terhadap pemain pengganti lawan, Beto, yang tampak layak diganjar kartu kuning.
Namun, Pawson tidak mengeluarkan kartu kuning buat sang bek tengah. Jika saja keluar, itu akan menjadi kartu kedua. Kartu kuning pertama didapat Ibou pada menit ke-50.
“Laga yang berat, dengan banyak emosi yang terlibat, tapi kami layak menang. Penalti sepertinya tidak perlu dibahas. Kami mungkin beruntung karena Ibou tidak mendapatkan kartu merah. Saya bisa memahami rasa frustrasi lawan, tapi mesti menerima saat mengalaminya,” ujar Klopp kepada TNT Sports.
Dengan hasil ini, Liverpool sempat naik ke puncak klasemen. Akan tetapi, Reds digeser oleh Man. City beberapa jam kemudian setelah sang juara bertahan menekuk Brighton.