Laga kandang menjamu Chelsea, Kamis (1/2), bakal menjadi ujian bagi Liverpool untuk mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen.
Skuat Merseyside Merah kini tengah memuncaki klasemen lewat keunggulan lima poin dari rival terdekat, Manchester City. Hanya saja, City masih menyimpan satu laga sisa yang berpotensi memangkas jarak menjadi hanya dua poin.
Raihan tiga poin dari Chelsea setidaknya bakal mengamankan pasukan Juergen Klopp dari kejaran City. Apalagi, Klopp juga sudah meminta para pemain dan pendukung untuk sejenak menepikan kegundahan soal rencananya mundur akhir musim ini.
Kemenangan telak 5-2 versus Norwich menjadi bukti awal yang patut dipertegas saat meladeni Chelsea. Dilansir dari berbagai sumber, Liverpool punya beragam modal untuk mewujudkan hal tersebut.
- Tak timpang tanpa Salah
Selain rencana soal mundurnya Klopp di akhir musim ini, hal lain yang mungkin mengganjal publik Anfield adalah bermain tanpa andalan utama yang sekaligus top skor Liverpool, Mohamad Salah.
Sempat memperkuat Mesir di ajang Piala Afrika 2024, Salah justru harus naik meja operasi dan diperkirakan bakal absen lebih lama.
Beruntung, Liverpool setidaknya sudah membuktikan bahwa performa mereka tak pincang meski ditinggal Salah.
Terhitung sejak Salah merapat ke timnas Mesir, Liverpool tetap mampu mendulang empat kemenangan dan sekali imbang tanpa sekalipun terkalahkan.
Mereka menang 2-0 di kandang Arsenal (Piala FA), menang 2-1 menjamu Fulham (Piala Liga), berpesta empat gol tanpa balas di kandang Bournemouth (Premier League), imbang 1-1 di kandang Fulham (Piala Liga), dan membantai Norwich City 5-2 (Piala FA).
2. Nunez-Jota on-fire
Performa Liverpool yang tak timpang meski tanpa Salah juga dipengaruhi penampilan Darwin Nunez dan Diogo Jota yang belakangan tengah on-fire.
Di lima laga terakhir sejak ditinggal Salah ke Piala Afrika, Nunez terlibat langsung dalam lima gol Liverpool lewat rincian tiga gol dan dua assist. Kontribusi yang sama persis (tiga gol dan dua assist) juga ditorehkan Jota dalam kurun waktu serupa.
Peran besar Nunez dan Jota juga tercermin dari koleksi gol mereka. Jota kini sudah mengemas 12 gol, sedangkan Nunez 11 gol. Keduanya hanya kalah produktif dari Salah (18 gol).
Bukan tidak mungkin Nunez dan Jota bakal kembali menginspirasi permainan timnya guna menggulung Chelsea.
3. Komposisi pemain lebih siap
Yang juga bakal menguntungkan Liverpool adalah mereka punya komposisi pemain siap tampil yang lebih banyak dari Chelsea.
Trent-Alexande-Arnold, Dominik Szoboszlai, Andrew Robertson, dan Alexis Mac-Allister, sudah pulih dari cedera. Tiga nama awal bahkan sudah tampil sebagai pemain pengganti kontra Norwich.
Dengan begitu, daftar pemain absen Liverpool hanya tinggal Salah, Joel Matip, Kostan Tsimikas, Thiago Alcantara, Stefan Bajcetic, dan Wataru Endo (membela Jepang di Piala Asia).
Sedangkan nama-nama yang masih bergelut di kubu Chelsea terbilang lebih banyak, di antaranya, Reece James, Lesley Ugochukwu, Wesley Fofana, Robert Sanchez, Marc Cucurella, Romeo Lavia, dan Trevoh Chalobah.
Christopher Nkunku dan Malo Gusto memang sudah mulai ikut berlatih pekan ini. Hanya saja, kondisinya belum 100%. Belum lagi ditambah absennya bomber utama mereka, Nicolas Jackson, yang membela Senegal di Piala Afrika.
Terbukti dengan skuat “seadanya” di laga terakhir, Chelsea ditahan imbang 0-0 oleh Aston Villa di leg pertama Piala FA.
4. Kemenangan ke-200 Klopp
Klopp juga berpotensi menggoreskan sejarah baru. Sejauh ini, pelatih asal Jerman tersebut sudah menyumbangkan 199 kemenangan dari total 317 laga Premier League bersama The Reds.
Jika mampu mengantar timnya menang dari Chelsea, maka Klopp akan menjadi pelatih tercepat kedua yang mampu mengukir 200 kemenangan di Premier League setelah Pep Guardiola (269 laga).
Klopp punya modal tersebut. Sepanjang kariernya, Klopp sudah 22 kali bersua skuat London Biru dan baru empat kali kalah. Sisanya, ia berhasil mencatatkan sembilan kemenangan dan sembilan hasil imbang.
5. Sterling lagi tumpul dan cuma berharap Palmer
Tanpa Nicolas Jakcson (Piala Afrika), kekuatan lini depan Chelsea bakal timpang dan cuma bisa bergantung pada Raheem Sterling dan Cole Palmer.
Masalahnya, produktivitas Sterling belakangan ini sedang tumpul. Ia cuma mengemas satu gol di lima penampilan terakhir.
Palmer memang lebih produktif lewat koleksi lima gol di enam penampilan terakhir. Namun, menggantungkan harapan kepada Palmer seorang jelas bukanlah strategi jitu kala bertandang ke Anfield.
Sebaliknya, lini depan Liverpool tetap gacor meski tak diperkuat Salah di lima pertandingan lain. Selain Nunez dan Jota yang tengah on-fire, Cody Gakpo dan Luis Diaz juga tetap mencuri perhatian lewat penampilan mereka.
Diaz mencetak gol kala bersua Fulham dan Arsenal, sedangkan Gakpo mencetak gol kemenangan Liverpool versus Fulham.
Kesimpulan: Data head-to-head kedua klub belakangan ini memang cukup berimbang lewat rentetan hasil seri di tujuh pertemuan terakhir.
Dari tujuh pertemuan tersebut, cuma sekali Chelsea gagal lebih dulu menjebol gawang Liverpool. Di sisa enam pertemuan sisanya, mereka selalu memimpin lebih dulu.
Liverpool wajib menghambat tren tersebut demi bisa lebih leluasa menguasai permainan dan memenangi laga.