Jika ingin sesuatu yang lain daripada sepak bola Eropa dengan segala ingar-bingarnya yang tak jarang overrated, Copa America 2024 akan menjadi pilihan tepat. Juara bertahan yang juga merupakan juara dunia, Argentina, membuka tirai pada Kamis (20/6) dengan tiga angka.
Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, diliputi atmosfer hasrat tinggi para penonton sejak sebelum laga. Mereka datang untuk menyaksikan kiprah Argentina, teristimewa Lionel Messi.
Argentina mencoba memberikan jawaban yang memuaskan. Meladeni debutan kompetisi ini, Kanada, Argentina memperlihatkan kapasitasnya sebagai juara bertahan dan kampiun Piala Dunia 2022 di Qatar itu.
Kanada besutan Jesse Marsch tampil bersemangat dalam usaha merusak harapan sebagian besar dari 70.564 penonton yang memenuhi stadion kandang klub MLS, Atlanta United, dan tim NFL, Atlanta Falcons, itu. Alphoso Davies di kiri dengan dua penyerang, Jonathan David dan Cyle Larin, mampu merepotkan Albiceleste terutama di babak pertama.
Pasukan Lionel Scaloni akhirnya bisa memperlihatkan kualitasnya di paruh kedua. Otaknya tak lain datang dari kapten Messi.
Empat menit setelah turun minum, Messi membuat operan kunci yang membelah pertahanan Kanada untuk Alexis Mac Allister. Gelandang Liverpool itu membuat assist cerdik melewati kiper Maxime Crepeau yang keluar dari sarangnya untuk Julian Alvarez membuka skor.
Messi menyita perhatian dengan dua peluang pada menit ke-65. Namun, Crepeau dan bek Derek Cornelius bisa menahan dua tembakan peraih delapan Ballon d’Or itu. Messi sampai nyengir melihat kegagalannya. Pada menit ke-80, eksekusinya melebar setelah tinggal berhadapan dengan kiper.
Legenda Barcelona yang kini memperkuat Inter Miami itu membayar kegagalannya mencetak gol dengan assist. Striker pengganti, Lautaro Martinez, menyantap sodoran lezat sang kapten pada menit ke-88.
Messi mencatat rekor lagi di pertandingan ini. Penampilannya di laga ini menjadi yang ke-35 di ajang Copa America, terbanyak sepanjang masa. Di turnamen kontinental ketujuhnya ini, Messi melewati catatan pemain Cile era 1940-50, Sergio Livingstone. Lebih lanjut, satu assist mengukuhkan legenda hidup sepak bola tersebut sebagai pengirim terbanyak di ajang ini dengan 16 buah.
“Kemenangan yang memberikan ketenangan. Kami akan menderita kalau kalah di pertandingan pertama. Baru saat dilatih Scaloni kami bisa memenangi laga pertama,” ucap Messi dikutip ESPN.
Argentina sebenarnya beberapa kali meraih kesuksesan meski diawali start jeblok. Copa America 2021 diawali dengan kekalahan dari Cile dan diakhiri dengan gelar pertama Messi untuk Albiceleste senior. Di Piala Dunia 2024, Argentina kalah 1-2 dari Arab Saudi.
Meski menang, Argentina mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap permukaan stadion. “Kondisi lapangan gawat. Banyak yang tidak rata. Aspek ini mesti ditingkatkan. Kalau tidak, Copa America akan selalu di bawah Euro,” ucap Emiliano Martinez, kiper Argentina.
“Untung kami menang. Kalau tidak, hal seperti ini akan menjadi alasan. Pengelola tahu tujuh bbulan lalu bahwa kami akan bermain di sini, tapi baru mengganti lapangan dua hari lalu. Lapangan tidak layak untuk para pemain,” kata Scaloni.
Albiceleste akan menghadapi Cile di laga kedua Grup A turnamen yang digelar di Amerika Serikat ini pada Selasa (25/6). Grup A diisi pula oleh Peru.
View this post on Instagram